Selasa, 04 September 2018

Debu

Entah bagaimana keadaan hati nya sekarang. Aku pun juga tak tahu apa yang tengah kurasakan.

Terlalu banyak cerita lama yang menyakitkan di kehidupanku membuatku mudah rapuh menghadapi hitamnya kehidupan ini.

Tak bisa diriku berdiri tegak tanpa genggaman dari seseorang, yang inginku setiap detiknya ada untukku dan memberikan kalimat-kalimat penyemangat hati.

Namun apalah dikata. Diri ini bagaikan sebuah kamera tanpa pemilik. Penuh dengan debu yang merusak lensa. Berharap segera ada yang mengambil dan menggunakannya.



Teruntuk,

Dirimu. Maaf dan Terima Kasih.

Jumat, 31 Agustus 2018

Solusi : Menangkap ❤

Berulang kali ku tapaki langkahku bersama seseorang yang ku cinta. Namun berulang kali pula aku terkhianati oleh mereka.

Trauma?
Of course..

Mereka datang padaku hanya untuk melihat cover yang ada di diriku. Kemudian mereka pergi setelah mengetahui bagaimana diriku sebenarnya. Bahkan tangan mereka akan menggenggam setiap wanita yang ada disampingku.

Salahku?
Tentu..

Aku tak bisa menyembunyikan siapa aku yang sebenarnya. Aku ingin mereka tahu bagaimana tingkahku selayaknya bocah lima tahun yang butuh di usap lembut ketika menangis dan di bimbing ketika kehilangan arah.

Hingga saat ini ku belum menemukan sosok laki-laki yang bisa menerimaku apa adanya. Mungkin perkataan Ibu benar, bahwasanya hanyalah Bapak dan Mas yang paling memahamiku.

Evaluasi Diri?
Tepat..

Jikalau diri ini tak mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih baik selayaknya perempuan idaman pada umumnya, tak akan ada lebah yang mau untuk mendekat. Hanya bayangan semu mereka yang datang untuk menghirup aromaku dan pergi dengan suara pijakan kaki yang keras.

Try to be : Wise and Postive😊
Cinta 'kan bermekaran tulus ketika kau bisa menghargai orang yang datang padamu.

Kamis, 30 Agustus 2018

Solusi : From NeThing to PosThing

Tuhan menciptakan umatnya secara sempurna dibandingkan makhluk yang lain, karena manusia diberikan akal serta insting yang sangat peka terhafap suatu hal. Bagaimana bentuk hasilnya, hal itu tergantung pada manusia yang memanfaatkannya.

Negative Thingking vs. Positive Thinking

Bagi penulis (widi) sendiri hal yang paling menakutkan di dunia adalah Human Perspective. Perbedaan anggapan dari setiap orang terkadang membuat konflik didalamnya, as Communication student we call it MissCommunication. Jikalau efek dari misscomm ini terjadi, perlu dilakukan pembenahan yang berupa koreksi secara langsung ataupun melakukan suatu hal sehingga lawan bicara paham akan apa yang dimaksudkan.


Well.... Ditulisan kali ini Widi lagi pengen sharing nih tentang membalikkan anggapan kita yang negatif jadi positif berdasarkan contoh real di kehidupan kita. Menurut aku, ketika kita NeThing kita bakal melakukan judging ke beberapa hal atau bahkan seseorang yang berhadapan sama kita. Akhirnyaa mereka kena getahnya, padahal itu salah kita sendiri yang ngga bisa kontrol emosi :( *yahh sedih*

So, we're going to disscuss this topic 😀😀

1. Orang tua sering ngebandingin kita dengan kakak atau adek. Yess, kesel pake banget terus kita berpikir "Jahat ya mereka, uda ngga sayang lagi sama aku"

: It doesn't mean that they didn't love you again. Mereka memberikan arahan agar kamu bisa mencontoh hal baik yang dilakuin saudara kamu. Orang tua punya banyak cara buat ngasih pelajaran ke anak-anaknya seperti ngasih tau secara langsung, ngepraktekkin, ngode bahkan dengan membandingkan itu lagi.
Yakin deh, orang tua itu pasti pengen anaknya bisa menjadi seseorang yang paham mengenai kondisi dan melakukan hal-hal yang baik. Apalagi ntar efek bagusnya kembali ke kita juga.
Contohnyaa, Abang sekolah di SMA favourit sedangkan Adeknya sekolah di tempat biasa. Terus Mamah bilang "Lihat kakakmu bisa sekolah di tempat yang bagus". Ambil makna tersirat dari kalimat itu. Berarti di sekolah yang Adek dapetin, Adek harus maksimalin apa yang ada biar kedepannya Adek bisa ke university yang bagus. #PengalamanDiriSendiri #Alhamdulillah

2. Doi boncengan sama cewe lain coba. Gue kira gue satu-satunya cewe yang ada di dunianya. Kesell banget parah

: Ini mahh kocakk. Kita dilahirin di dunia untuk saling memahami satu sama lain. Try to think that, berarti dia tipe cowo yang peduli banget sama temen-temennya. Bahkan paham kalo temennya lagi butuh bantuan. Bayangin ajja deh kalau kita yang diposisi si temennya yangmana bisa ajja urgent banget harus ke suatu tempat dll. Nahh dari sini kita bisa petik kalau kita ngga boleh egois 😊
Bagiku, cowo yang kayak gini bisa disebut "Friends Hero" karena rela ngebantu temen-temennya.
#BagiSatuYangKayakGiniBuatEikeDongwkwkwk
#GenerasiTabbayun
#PengalamanTemen #BukanPengalamanku #BeneranDahh

3. Sering ngerasa minder, ngga percaya diri atau bener-bener rendah di mata orang lain

: Pada dasarnya Tuhan menciptakan kita semua sama yangmana tercipta dari tanah dan akan kembali menjadi tanah lagi. Ngga perlu ragu atau minder dah. Misalnya nih, kamu ketemu seseorang yang cantik atau cakep banget. Just try buat berpikir "Tuhan hebat banget yaa bisa menciptakan orang yang bentukannya kayak gitu. Kuasa Tuhan memang tiada habisnya". Then coba untuk lebih bersyukur lagi dengan semua yang diberikan Tuhan kepada kamu yang berupa kesempurnaan fisik dengan mengingat dua kaki kamu berjalan sempurna, dua tangan kamu bergerak sempurna dan banyak hal yang bisa di syukuri.


Intinya satu : ketika kita menghadapi semua hal dengan positif, hidup akan terasa lebih mudah.

Thank you 😊😊